Selasa, 25 Maret 2008

Instalasi Red Had Linux 5.1

Instalasi RedHat Linux 5.1
Persiapan
RedHat Linux merupakan salah satu distribusi yang memiliki program instalasi yang sangat baik sehingga instalasi dapat dilakukan secara otomatis. User hanya perlu memasukkan informasi mengenai sistem yang dimiliki dan sisanya akan dikerjakan oleh program instalasi tersebut. Oleh karena itu sebelum melakukan instalasi sebaiknya mengumpulkan dulu dokumentasi mengenai semua hardware yang dimiliki, kalau perlu siapkan buku manual komputer.
Periksa apakah semua hardware komputer memang tercantum dalam daftar Hardware-HOWTO atau RedHat Compatibility List bila ada hardware yang tidak tercantum, catat dan tanyakan ke forum Mailing List Linux mungkin ada orang lain yang mempunyai masalah sama tapi berhasil menangani masalah hardware tersebut.
Membuat Disket Boot dan Supplemental
Bila instalasi RedHat Linux direncanakan melalui NFS, hard disk, FTP, SMB atau PCMCIA maka disket boot dan supplemental ini harus disiapkan lebih dahulu. Untuk itu diperlukan dua buah disket 3.5 inci high-density (1.44MB) yang telah di format. Beri label pada disket tersebut, masing-masing RedHat Boot Disk dan RedHat Supplemental Disk.
Untuk membuat kedua disket itu dari MS-DOS, jalankan program rawrite.exe yang terdapat pada cd RedHat:d:
cd \images
\dosutils\rawrite
rawrite akan menanyakan nama disk image. Masukkan disket RedHat Boot Disk di drive A:, ketik boot.img dan tekan Enter. Selesai, disket RedHat Boot Disk bisa dikeluarkan dari drive A:
Setelah selesai jalankan lagi rawrite.exe. Masukkan disket ke Supplemental di drive A:, ketik supp.img dan tekan Enter. Selesai.
Untuk membuat kedua disket itu dari sistem Linux, dapat digunakan program utilitas dd. Mount dulu cd RedHat kemudian pindah ke direktori images di CD-ROM. Gunakan perintah ini untuk membuat RedHat Boot Disk:dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k
Kemudian untuk RedHat Supplemental Disk dibuat dengan perintah:dd if=supp.img of=/dev/fd0 bs=1440k
Instalasi Tanpa Menggunakan Disket Boot
Bila ada MS-DOS di dalam komputer, instalasi dapat langsung dilakukan tanpa bantuan disket boot. Program instalasi RedHat dapat langsung di jalankan dari prompt MS-DOS:d:
cd \dosutils
autoboot.bat
Catatan: Distribusi terbaru RedHat kabarnya malah bisa langsung boot dari CD-ROM begitu cd tersebut dimasukkan dalam cd drive komputer.
Virtual Console
Saat instalasi berlangsung, user tidak hanya bisa melihat kotak dialog yang menuntun proses instalasi tapi bagi user yang sudah berpengalaman juga dapat melihat proses diagnostik dan jalannya proses dengan memanfaatkan virtual console. Lima buah virtual console yang tersedia dapat membantu mengatasi masalah saat instalasi, yaitu:
Console 1 menampilkan kotak dialogConsole 2 menampilkan prompt shellConsole 3 menampilkan pesan-pesan instalasi program (install log)Console 4 menampilkan pesan-pesan kernel dan sistem program lainnya (system log)Console 5 menampilkan pesan-pesan lainnya
Untuk berpindah-pindah console dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt+F1, Alt+F2 .... Alt+F5. Tidak perlu harus mengetahui pesan-pesan di console lain karena instalasi di console 1 sudah lebih dari cukup.
Instalasi dari CD-ROM
Instalasi yang paling mudah adalah melalui distribusi CD-ROM RedHat 5.1 walapun cara lain seperti melalui hard disk, NFS, FTP dan lain-lain tidak juga terlalu sulit. Saya hanya menuliskan langkah-langkah instalasi melalui CD-ROM saja.
Booting
Dapat dilakukan melalui boot disk yang telah dibuat sebelumnya atau melalui MS-DOS dengan program autoboot.. Bila memilih melakukan boot dari disk boot , masukkan disket tersebut dan boot komputer. Beberapa saat kernel akan memeriksa hardware, bila tidak ada masalah akan di tampilkan boot: prompt. Tekan Enter begitu prompt tersebut muncul. Parameter bisa ditambahkan bila hardware tidak terdeteksi, misalnya:boot: linux hdc=cdrom
Bila melalui MS-DOS, masuk ke direktori d:\dosutils disitu ada batch file, autoboot.bat yang bisa langsung di jalankan.
Program Instalasi
Kotak dialog pertama kali yang muncul setelah program diatas dijalankan adalah kotak selamat datang dari Red Hat, kemudian pilihan monitor, berwarna atau tidak.
Kotak dialog selanjutnya adalah pilihan keyboard, gunakan tanda panah atau tombol TAB untuk bergerak.
Selanjutnya adalah kotak dialog pilihan metode instalasi yang akan dipakai, pilihan pertama Local CDROM dan yang lain NFS, Hard disk, FTP serta SMB. Untuk kali ini pilihan metode instalasinya adalah dari CDROM (untuk yang lain mungkin di lain waktu akan saya coba juga).
Program instalasi akan menanyakan apa jenis CD-ROM drive. Kebanyakan CD-ROM drive untuk home PC adalah IDE/ATAPI. Bila jenisnya SCSI CD-ROM drive selanjutnya program menanyakan jenis adapter SCSI-nya. Bila CD-ROM drive bukan termasuk keduanya, pilih other dan driver untuk CD-ROM tersebut.
Setelah semua informasi benar di masukkan, program menanyakan apakah akan menginstalasi sistem baru atau upgrade. Pilihan upgrade hanya bisa dilakukan bila versi lama dari RedHat Linux yang berbasis RPM telah ada dalam komputer.
Bila yang di pilih Install, program secara otomatis akan menjalankan program utilitas fips atau disk druid yang akan menyusun partisi-partisi hard disk.
Partisi Hard Disk
PERHATIAN: Terutama bagi mereka yang akan berbagi partisi dengan sistem lain (Windows95, OS/2 dll). Kesalahan mempartisi hard disk dapat menghapus seluruh sistem dan isi hard disk oleh karena itu lakukan bagian ini dengan hati-hati, bila perlu backup dulu sistem yang ada. (Sepertinya ini peringatan untuk hati-hati yang kesekian kali dan saya harap Anda tidak berpikir Linux sangat tidak aman dan susah di instalasi. Peringatan-peringatan tersebut hanya untuk membuat kita lebih teliti dalam bekerja dan cermat membaca petunjuk instalasi)
Perintah-perintah yang di gunakan dalam program partisi fdisk adalah:
m, untuk menampilkan seluruh perintah yang tersedia berikut penjelasannya/help.
p, untuk menampilkan tabel partisi hard disk.
n, membuat partisi baru.
t, mengeset atau merubah tipe partisi.
l, menampilkan daftar tipe-tipe partisi berikut nomor ID masing-masing.
w, menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Sebelum mulai, selalu periksa informasi partisi hard disk saat itu dengan perintah p. Sedikitnya diperlukan dua buah partisi untuk Linux, yaitu partisi untuk root dan swap tapi bila spasi hard disk tidak membatasi bisa di buat beberapa partisi lain.
Partisi dibuat dengan perintah n dan kemudian bisa dipilih e untuk partisi extended dan p untuk partisi primer. Pilih p untuk pertama kali ini. Berikutnya adalah menentukan silinder awal dan besar partisinya, misalanya untuk partisi ini diinginkan besarnya 500MB maka masukkan +500M. Sampai disini, partisi Linux native yang pertama sudah terbentuk.
Selanjutnya adalah membuat partisi swap. Partisi ini digunakan sebagai penampung informasi yang sedang tidak digunakan oleh RAM, tujuannya agar RAM tetap memiliki ruangan yang kosong untuk menerima informasi baru. Beberapa orang berpendapat partisi ini harus diberikan sedikitnya 32MB saat menjalankan X Window atau sedikitnya 2 kali jumlah RAM. Tapi beberapa orang yang memiliki RAM lebih dari 64MB melaporkan sistem mereka dapat bekerja dengan baik walaupun tanpa partisi swap.
Membuat partisi swap sama halnya dengan diatas, dengan perintah n, pilih p dan tentukan silender awal serta besarnya partisi swap tersebut. Untuk partisi swap, tipe partisinya harus dirubah dengan perintah t dan masukkan kode hex 82 untuk partisi ini.
Bila ruang hard disk masih tersisa ulangi pembuatan partisi yang lain. Kita di ijinkan membuat hingga empat buah partisi primer dalam sebuah hard disk, setelah itu hanya dapat di buat partisi extended di masing-masing partisi primer.
Setelah semua partisi di buat, tekan w untuk menyimpannya dan akan kembali ke program instalasi. Selanjutnya partisi swap baru di buat akan di format supaya bisa di gunakan untuk Linux. Bila ada partisi sistem lain, misalnya Windows95, kita diberi kesempatan untuk memberikan nama mount point ke partisi tersebut agar nanti Linux bisa membaca partisi tersebut. Tombol Edit dapat digunakan untuk merubah mount point masing-masing partisi.
Instalasi Paket Program
Instalasi paket program adalah tahap berikutnya dari rangkaian tahap instalasi RedHat Linux. Instalasi paket program juga akan dipandu dengan baik, pertama kali akan ditampilkan kotak dialog yang menampilkan komponen program yang telah dikelompokkan secara rapi oleh RedHat. Tapi kita bisa memilih paket-paket program apa yang ingin di instalasi dengan mengaktifkan(memberi tanda *) pada pilihan Select individual packages.
Kadang-kadang, program tertentu tergantung pada program lain supaya dapat bekerja dengan baik. Hal ini disebut dependency dan ini sering terjadi bila user yang tidak berpengalaman memilih Select individual packages dan menentukan sendiri paket program yang ingin di instalasi. Tapi tidak perlu khawatir, bila program instalasi mendeteksi adanya paket program tidak dipilih padahal dibutuhkan oleh paket program lain maka secara otomatis program instalasi akan menunjukkan paket-paket program yang harus di instalasi.
Format, Instalasi dan Menunggu
Tugas selanjutnya biarlah dikerjakan oleh program instalasi, memformat semua partisi dan menginstalasi paket program yang telah ditentukan. Pekerjaan ini akan memakan waktu sedikit lama dan yang dapat kita lakukan saat itu adalah hanya menunggu. Siapkan saja minuman dan kudapan secukupnya karena menunggu selama kurang lebih 30 menit bisa sangat membosankan bila tidak dilewati sambil menikmati minuman dan kudapan favorit.
Bila tidak ada masalah, waktu menunggu akan berakhir dengan tampilan kotak dialog selanjutnya, yaitu Konfigurasi Alat seperti mouse, video, monitor, kartu ethernet dan printer.
Konfigurasi Alat
Mouse
Setelah memformat seluruh partisi dan menginstalasi semua paket program, selanjutnya secara otomatis program instalasi akan mendeteksi kehadiran mouse berikut port di mana mouse tersebut dihubungkan.
Video Card dan Video Monitor
Bila saat instalasi paket program kita memilih X Window System, maka program instalasi akan menjalankan Xconfigurator. Pertama, akan ditanyakan informasi mengenai kartu video bila kartu video yang kita miliki tidak ada dalam daftar yang di berikan, cobalah pilih unlisted card. Kedua, Xconfigurator akan memberi daftar pilihan monitor atu pilih saja custom bila monitor milik kita tidak ada dalam daftar.
Selanjutnya adalah pilihan modus video. Pilih modus video yang ingin di jalankan tapi perhatikan jumlah memori video yang dimiliki, untuk 1MB video memori tidak cukup baik menjalankan modus 32.
Semua informasi di atas akan ditulis dalam file /etc/X11/XF86Config.
Networking
Bila komputer tidak di rencanakan untuk di hubungkan dengan mesin lain dalam suatu jaringan, pilih saja No. Bila dipilih Yes, kita harus memasukkanIP address, netmask, default gateway dan nameserver primer serta domain name, hostname dan nameserver tambahan lainnya.
Printer
Konfigurasi printer bisa di lewati dan di setup di lain waktu. Koneksi printer dapat dipilih: Local, Remote atau LAN-Manager. Kemudian ditanyakan nama queue, direktori spool, merek dan modelnya, ukuran kertas yang dipakai serta kedalaman warna bila printernya berwarna.
Untuk local printer harus diberikan nama port dimana printer tersebut dihubungkan. Untuk remote printer memerlukan IP address host serta nama queue di remote host. Sedangkan untuk printer LAN-Manger memerlukan nama host, IP number host, nama printer, username yang akan menggunakan printer dan password-nya.
Clock
Program instalasi juga akan menanyakan time zone dimana kita berada dan mengeset CMOS clock komputer. Bila clock diset untuk waktu lokal, Linux maupun sistem operasi lain (seperti Windows95) akan menggunakan clock tersebut. Bila diset menggunakan GMT atau UTC, Linux akan mengikuti perubahan itu tapi Windows95 tidak.
Password
Isian password muncul setelah seting clock. Password ini adalah password root dan digunakan untuk melindungi sistem. Perlu dua kali memasukkan password dengan benar, password sedikitnya enam karakter atau angka dan dapat berupa huruf besar atau kecil, atau campuran diantara itu semua. Password sebaiknya tidak mudah ditebak orang lain dan jangan melupakan password ini karena sistem tidak akan bisa dibuka tanpa password.
Kotak dialog berikutnya adalah Instalasi LILO, Linux Loader.
Instalasi LILO
Setelah mengeset password, selesai sudah instalasi RedHat Linux. Bisa dilanjutkan dengan menginstalasi LILO jika dikendaki. Kotak dialog LILO menanyakan di mana LILO akan di instalasi. Pilih dimana LILO akan diletakkan atau Skip saja bila tidak ingin menginstalasinya. Cobalah dengan memilih MBR.
Setelah menekan Ok, program instalasi akan mereboot sistem, tunggu beberapa detik. Pada beberapa komputer ada kalanya BIOS melaporkan adanya penulisan di MBR, pilih saja Ok atau expected (karena memang kita sengaja menuliskan informasi LILO di MBR).
Prompt boot: menandakan LILO telah dimuat tekan Enter atau biarkan beberapa saat , LILO akan meload kernel Linux (defaultnya, LILO akan meload Linux). Ketikan root pada prompt login: dan isi password pada prompt password:
Bila melihat prompt pagar seperti ini[root@localhost root] #
berarti instalasi yang melelahkan ini telah berhasil. Selamat!
Lalu apa yang akan dilakukan dengan kursor yang berkedip-kedip itu? Anda dapat meneruskan membaca bab mengenai Command Line atau mencoba mencari informasi bagaimana bekerja di lingkungan grafik pada bab Window Manager & Desktop Manager
Site didesain oleh Zakaria menggunakan GAKR. Isi diluar tanggung jawab Linux untuk Pemula

Berbagi Partisi Dengan Windows

Berbagi Partisi dengan Windows
Apakah Perlu Menghapus Partisi Windows?
Jawabannya menjadi favorit saya karena saya selalu menjawabnya, "Tidak perlu, bila Anda masih ingin bermain game di Windows". Saya yakin Anda pemakai Windows akan lega mendengarnya karena mungkin Anda masih ragu-ragu atau hanya ingin sekedar mencoba Linux setelah mendengar dari teman-teman Anda. Bila demikian silakan meneruskan membaca tulisan ini, saya akan menunjukkan bagaimana cara menginstalasi Linux di hard disk tanpa merusak sistem operasi Windows. Diakhir tulisan akan saya tunjukkan pula bagaimana mudahnya menghapus Linux yang telah Anda instalasi.
Mengapa dibuat Partisi?
Pada dasarnya Linux dapat bekerja hanya dengan dua partisi saja, yaitu partisi root dan partisi swap tapi karena alasan-alasan tertentu beberapa orang merasa lebih senang membagi-bagi hard disk menjadi beberapa partisi supaya memudahkan perbaikan, misalnya bila suatu saat ada partisi yang rusak maka cukup memformat atau memperbaiki partisi yang rusak itu saja tanpa mengganggu partisi lainnya. Ada juga orang yang memilih menggunakan partisi-partisi yang lebih kecil ini untuk mempercepat akses hard disk serta untuk membatasi membengkaknya file yang tidak terkendali, seperti misalnya file-file yang menyimpan pesan-pesan dari newsgroup.
Tentu saja Anda harus merencanakan secara cermat berapa ukuran untuk partisi-partisi tertentu serta jumlah yang dibutuhkan kelak. Perencanaan yang cermat akan menghindari Anda dari masalah-masalah di waktu yang akan datang. Beberapa kesalahan perencanaan yang sering terjadi adalah ditemukannya partisi-partisi yang setelah beberapa waktu cepat sekali penuh sedangkan ada partisi lain malah menyisakan banyak sekali spasi kosong. Sudah pasti situasi demikian membuat pemakaian hard disk tidak efektif dan tidak efisien lagi
Saat ini Linux memang belum mampu melakukan resize partition on the fly seperti halnya pada AIX/6000 sehingga kesalahan perencanaan seperti itu hanya bisa ditebus dengan memformat dan mempartisi ulang hard disk
Anda tidak perlu memikirkan berapa ukuran serta jumlah partisi saat ini, semua itu hanya ilustrasi saja bila kelak Anda benar-benar serius menggunakan Linux. Tujuan utama bab ini adalah menunjukkan bagaimana membuat partisi Linux berdampingan dengan Windows yang sudah lebih dulu diinstalasi.
Mempersiapkan Hard Disk
Seandainya hard disk Anda sebesar 1.2GB dan saat itu seluruhnya dipakai untuk partisi Windows, pastikanlah Anda masih memiliki sisa spasi di hard disk. Gunakan chkdsk untuk mengecek sisa spasi di hard disk Anda. Bersyukurlah bila Anda memiliki spasi sedikititnya 500MB karena dengan sisa yang cukup besar ini, kelak Anda bisa menginstalasi aplikasi Linux lebih banyak serta mencoba X Window.
Sisa spasi yang sebesar 500MB itu nanti akan dipisahkan dari partisi Windows dengan menggunakan program splitting partition atau pembagi partisi, FIPS. Program kecil ini cukup ampuh dan aman melakukan tugas pembagian partisi tanpa merusak data di partisi Windows. Walupun demikian sebaiknya Anda mulai melakukan backup bila Anda memiliki data penting di hard disk karena tidak ada yang berani menjamin program ini selalu bekerja dengan baik. Suatu saat Anda akan mengenal pula beberapa program splitting partition versi komersial yang mungkin akan memberikan jaminan keselamatan data yang lebih baik.
Siapkan juga sebuah disket boot yang berisi sistem boot DOS/Windows. Salinlah file-file fips.exe, restorrb.exe dan errors.txt dari direktori \dosutils di CD distribusi ke disket boot tersebut. File-file itu semua dapat dijalankan dari DOS/Windows prompt. Disket boot tersebut kelak juga akan digunakan untuk menyimpan/membackup informasi partisi asli atau partisi awal sebelum dilakukan pembagian partisi.
Pastikan juga tidak ada data yang terfragmentasi di hard disk dengan cara menjalankan program fragmentasi milik Windows. Pastikan pula Anda menghapus dahulu file swap milik Windows karena file ini sering tidak bisa dipindahkan oleh program fragmentasi. Bila Anda menggunakan IMAGE atau MIRROR maka Anda harus menghapus dulu file-file mirror yang tersembunyi atau hidden file seperti image.idx atau mirorsav.fil.
Mempartisi dengan FIPS
Setelah semua persiapan diatas diatas telah Anda lakukan dengan baik, selanjutnya jalankan program pembagi partisi, FIPS. Boot program dengan menggunakan disket yang telah Anda buat tadi, bila tidak berjalan, lihatlah pesan kesalahan yang ditampilkan dan coba periksa lagi persiapan diatas mungkin ada yang terlewat. Program FIPS juga menolak bila Anda masih mengaktifkan program-program semacam disk cache(Smartdrive dsb.), matikanlah dulu program-program tersebut.
Bila semuanya berjalan normal, FIPS akan mendeteksi semua hard disk yang terdapat dalam komputer Anda. Pilihlah hard disk mana yang akan dibagi partisinya. FIPS selanjutnya akan menampilkan root sector dan tabel partisi hard disk yang Anda pilih. Abaikan saja angka-angka pada tabel tersebut bila Anda tidak mengetahui artinya, perhatikan saja jumlah Megabyte setiap partisi di kolom paling kanan.
FIPS selanjutnya akan mendeteksi keabsahan paritisi yang ada. Bila terdapat lebih dari satu partisi, Anda akan di tanya partisi mana yang akan dibagi. Bila tidak ada kesalahan, FIPS akan menampilkan sisa spasi hard disk di akhir partisi. Anda dapat menggunakan sisa spasi itu seluruhnya atau sebagian dengan cara mengerakkan kursor dengan panah kanan atau panah kiri. Tentukan besarnya, misalnya kurang lebih sebesar 500MB. Jika Anda telah yakin dengan besar partisinya, segera tekan Enter untuk melanjutkan.
FIPS akan memeriksa kembali apakah masih ada sisa spasi yang bisa dibuat partisi baru lagi. Bila sudah tidak ada spasi yang tersisa, FIPS akan menampilkan tabel partisi yang baru. Periksalah apakah pembagian partisi yang telah Anda lakukan itu sudah sesuai dengan keinginan. Lanjutkan dengan menekan 'c' untuk melanjutkan dan pastikan Anda menjawab 'y' bila ditanyakan apakah akan membackup partisi awal di disket boot.
Langkah terakhir adalah menyimpan perubahan partisi kedalam tabel partisi dan keluar dari program. Setelah itu lakukan reboot dan JANGAN PERNAH MENULISKAN SESUATU PADA HARD DISK SEBELUM ANDA MELAKUKAN REBOOT. Setelah reboot, gunakan chkdsk atau Norton Disk Doctor(NDD) untuk memastikan partisi DOS/Window beserta data milik Anda dalam keadaan baik. Partisi tersebut tentu saja berkurang sebanyak 500MB(atau sesuai jumlah yang Anda buat menggunakan FIPS) dan partisi baru ini tidak terdeteksi oleh DOS/Windows, biarkanlah dan lanjutkan dengan menginstalasi Linux di partisi baru itu.
Instalasi Linux
Pada saat instalasi Linux, Anda akan diberi kesempatan memilih partisi yang akan di format dengan menggunakan fdisk atau diskdruid. Jangan melakukan sesuatu apapun pada partisi DOS/Windows karena akibatnya Anda akan kehilangan seluruh isi DOS/Windows. Bekerjalah pada partisi baru sebesar 500MB yang baru saja Anda buat tadi dan lakukanlah perubahan-perubahan atau membagi-baginya menjadi beberapa partisi lagi sebelum Anda memformatnya.
Biasanya dalam satu hard disk hanya diijinkan membuat maksimal empat buah partisi primer saja dan selanjutnya hanya bisa dibuat partisi logical di masing-masing partisi primer selama spasi hard disk masih mencukupi. Oleh karena hard disk Anda sudah memiliki partisi Windows sebesar +/-700MB maka sebenarnya Anda bisa membuat tiga buah partisi primer lagi pada spasi sebesar 500MB itu. Dengan menggunakan perintah yang ada dalam program fdisk, hapuslah partisi 500MB itu, kemudian buatlah tiga partisi baru, misalnya untuk /, swap dan usr yang besarnya berturut-turut 100MB, 32MB dan +/-468MB.
Selajutnya program instalasi akan memformat ketiga partisi itu dan meneruskan proses instalasi Linux berikutnya.
Menghapus Partisi Linux
Saya tidak mengharapkan Anda secepat ini memutuskan menghapus Linux tapi bila memang itu yang Anda kehendaki ambilah disket boot yang berisi backup partisi awal dari hard disk Anda, kemudian boot komputer dengan disket tersebut serta jalankan restorrb.exe. Pilihlah file backup-nya, dalam sekejap partisi Linux sebesar 500MB(yang terdiri dari partisi-partisi /, swap dan usr) akan dihapus dan hard disk Anda akan kembali seperti sedia kala.

Site didesain oleh Zakaria menggunakan GAKR. Isi diluar tanggung jawab Linux untuk Pemula